December 27, 2013

Rezeki Seorang Cleaning Service


Yudi adalah seorang Cleaning Service di sebuah wisma yg cukup besar di wilayah jakarta selatan. Dia menjalani pekerjaannya sudah 3 bulan, sebenarnya yudi bekerja untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya. Yudi kuliah di salah satu UPT di jakarta mengambil jurusan tekhnik, karna kehidupan di jakarta yg keras memaksanya untuk bekerja di wisma tersebut.
Yudi adalah laki2 berumur 20 tahun dengan tinggi 168cm dan bertubuh kurus. Dia sangat menjaga penampilannya yg terbiasa bersih dan rapi, tapi sifatnya yg sopan dan suka menolong orang lain lebih diproritaskan.
***
Suatu hari siang pukul 2, seorang wanita dan pria bertubuh gempal dibelakangnya melakukan transaksi dengan petugas wisma untuk menginap selama 1 minggu.
'' Selamat siang Mba, ada yg bisa kami bantu?''. Tanya Erwin.
''Saya mau pesan 1 buah kamar untuk 1 minggu, bisa??''. Wanita tersebut kelihatan kelelahan sepertinya baru melakukan perjalanan yg cukup jauh.
''Atas nama siapa mba?''.
''Nama saya Imel''.
''Bisa Mba, ini kunci kamar, nanti barang2 mba di bawakan sama karyawan kami, silahkan mba menuju kamar No 27 di lantai 3 paling ujung''. Erwin memberikan kuncinya ke tangan wanita tersebut, dia serta laki2 itu segera menuju lift.
''Hei Yud,,bisa tolongin anterin barang2 ini ke kamar no 27 ya, temen2 yg lain lagi pada istirahat nih''. Erwin memohon kepada Yudi yg kebetulan lewat di lobby.
''Gaaampaaaang..tapi bentar ya gue mau balikin alat2 ini dulu''. Yudi menuju ke ruangan tempat barang2.
***
Dengan 2 buah tas besar yg dibawanya, yudi menuju kamar 27 yg berada paling pojok, sebelum sampai di kamar tersebut, dia berpapasan dengan laki2 yg bertubuh gempal itu. 'TOK TOK TOK',, Yudi mengetuk pintu kamar.
''Siapa ya?''. Suara lembut seorang wanita di balik pintu.
''Saya Yudi, petugas yg mengantar barang2 Mba.. Boleh saya masuk''. Kemudian pintu terbuka dan Yudi segera masuk, namun betapa terkejutnya yudi sampai2 dia kembali lagi ke luar pintu.
''Hey kamu,, kenapa balik lagi? Masuk aja, ngga' apa2 kok''. Ternyata yudi melihat sesosok tubuh berkulit putih yg hanya di balut handuk pendek, sehingga dia merasa sungkan untuk meneruskan pekerjaannya.
Setelah di bujuk Imel, akhirnya yudi pun masuk membawa tasnya sambil menunduk.
''Hey,,kamu lucu ya, kaya' ngga' pernah liat cewek aja.'' Imel senyum2 melihat tingkah Yudi.
''Mma Mma ..Maaf non, saya mau mengantarkan barang2 Nona, mau di letakkan dimana Non?''.
''Letakkan di sebelah lemari itu aja, O ya, ngga' usah panggil saya Nona, emangnya saya majikan kamu, juga ngga' usah menunduk gitu dong''. Imel mendekati Yudi.
''I,,iiya Mba',,saya kan cuma CS dsini, dan Mba adalah tamu, sudah seharusnya saya menghormati Mba''. Dia menegakkan kepalany dan mencoba memandang wajah yg mengajaknya bicara itu.
Yudi terkaget2 melihat wajah yg begitu cantik baginya itu, dia membatin dalam hati, betapa cantiknya cewek ini, dia menerka2 cewek itu berusia sekitar 23 atau 24 tahun, kulit putih dan mulus, tubuh langsing dan dada nya begitu menggoda karna dilihat dari belahannya, dada itu besar dan kencang. Imelpun senyum2 karna di pandangi terus2an seperti itu.
''Hey,,kok kamu ngeliatin aku terus sih? Sudah pergi sana, aku mau istirahat dulu, kalo2 lama2 disini nanti suami aku marah lo''. Imel beranjak pergi menuju ranjang dan berbaring.
''Iya mba, maaf ya mba,,,saya kira tadi mba adalah mba Ashanty, soalnya mirip sih''.
''Masa sih aku mirip sama dia, apa yg membuat aku mirip sama dia?''. Imel merasa tersanjung dengan omongan CS itu.
''Kalo di liat sepintas emang mirip wajahnya sama body nya''. Yudi sedikit tersenyum dan menunduk setelah memuji istri orang.
''Yeee...kamu ini bisa aja, sudah dulu ya, saya mau istirahat, jangan lupa tutup pintunya''.
''iya mba'..nanti kalo mba butuh sesuatu panggil aja saya mba, nama saya Yudi,, selamat istirahat mba'. Yudi pun beranjak pergi dan menutup pintu kamar itu.
***
Di dalam kamar Kostnya, yudi terbaring sambil berangan-angan dalam remangnya lampu. Andai saja aku bisa memiliki cewek tadi, pasti akan kucintai sepenuh hati batinnya. Tapi sayang seribu sayang, yudi teringat kata2 mba tadi bahwa dia sudah memiliki suami. Padahal cewek itu tipe dia, wajah yg cantik, hidung yg mancung, bibir yg tipis, ukuran payudara yg di taksirnya 36B, pantat yg bulat, pinggang yg kecil, kulit yg putih, PERFECT!!. Yudi mengeluarkan senjatanya lalu dikocok2nya seraya membayangkan seorang cewek yg di taksirnya,,kemudian dia terlelap...
***
Hari ke 3 Imel dan suaminya menginap di wisma tersebut, sebenarnya mereka ke jakarta bukan tujuan untuk liburan, tapi Imel menemani suaminya yg akan mengikuti pelatihan kerja yg di adakan oleh perusahaan tempat suaminya bekerja. Karna Imel belum pernah ke jakarta, jadinya dia ngikut suaminya.
Yudi melakukan pekerjaannya sebagaimana biasanya, dia tidak bekerja setiap hari, cuma 3 hari dalam seminggu dan itu bebas kapan dia mau bekerja. Pada pagi minggu dia dan 1 temannya membersihkan kamar2 tamu yg berada di tingkat 3, Yudi sengaja membuat urutan pekerjaanya agar nantinya kamar no 27 adalah kamar terakhir yg terakhir mereka bersihkan.
Pada saat tepat di depan kamar no 27, kebetulan sekali temannya itu sakit perut dan minta yudi saja sendirian yg membersihkan kamar itu.
''Selamat pagi Tuan & Nona, Cleaning Service''. Yudi mengetuk pintu perlahan2.
''Masuk aja, ngga' di kunci''. Imel menyuruh yudi masuk.
''Permisi ya Mba', saya bersihin dulu kamarnya, maaf mengganggu aktifitas anda dan tuan''. Yudi membawa senjata pekerjaannya ke dalam kamar.
''Iya bersihin aja dulu ya Yud, aku mau mandi dulu, kebetulan suamiku pagi2 sudah keluar''. Imel beranjak ke kamar mandi, sepertinya dia baru bangun tidur, tapi bagi yudi walaupun baru bangun tidur Imel seperti Bidadari kayangan.
***
Yudi merapikan tempat tidur sambil mendengarkan apa saja yg dilakukan wanita pujaannya itu di dalam kamar mandi, kemudian dia mulai berani bertanya kepadanya dari luar.
''Maaf ya Mba', kalo boleh tanya, Nama Mba' siapa? Supaya lebih akrab aja''.
''Namaku Imel, emangnya mau apa kamu kalo kita sudah akrab?''. Imel menjawab sambil menyabuni tubuhnya yg putih mulus itu.
''Ngga' apa2 kok Mba, boleh ngga' aku minta no hp kamu mba'?. Wah ini cowok makin berani aja pikirnya Imel.
''Buat apa? Kamu naksir saya ya? Saya kan udah punya suami, awas ya kalo suami saya tau''. Imel menakut-nakuti yudi sambil cekikikan di kamar mandi.
''Yaa..jangan bilang2 sama suaminya dong mba', saya cuma mau temenan sama mba''.
''Yud, sepertinya kamu masih muda, kok sudah kerja disini sih? Jangan2 kamu sudah berkeluarga kaya' aku lagi?''.
***
Yudi menjelaskan dengan panjang lebar kenapa dia bekerja di wisma tersebut, mereka mengobrol cukup lama, Imel juga menjelaskan alasannya untuk apa dia ke jakarta, hanya dengan waktu singkat mereka sudah akrab sampai yudi selesai membersihkan kamar Imel tapi yudi masih nongkrong di kamarnya. Dan pada saat Imel selesai mandi, dia lupa membawa handuk lalu meminta yudi untuk mengambilkan handuknya yg ada di dekat jendela.
''Ini mba handuknya''. Yudi mengetuk pintu kamar mandi. Dan entah disengaja atau tidak, mereka berbarengan membuka pintu sampai yudi terpeleset masuk ke arah kamar mandi, akhirnya yudi melihat pemandangan yg begitu indah sampai2 dia melongo kaya' orang bego melihat Imel bugil dada dan kemaluannya hanya di tutupi oleh tanganya.
''Apa2an kamu Yud! Udah keluar sana, aku nanti mau keluar''. Imel malu karna terus di pandangi oleh lelaki yg bukannya suaminya.
Imelpun langsung merebut handuk yg masih di genggam yudi dan segera menutupi tubuhnya. Lalu yudi pun keluar kamar tersebut sambil mengucapkan kata maaf yg tak henti2nya. Yudi ketakutan sekali tentang kejadian itu, dia takut kalo nanti Imel mengadukan kejadian itu kepada atasannya lalu dia di pecat, mau kemana lagi aku mencari pekerjaannya batinnya.
***
Hari ke4 Imel menginap, yudi tidak berani lagi masuk kekamar itu. Sampai pada saat hari sudah petang, yudi mendapat tugas untuk mengganti air minum isi ulang yg ada di lantai 3. Yudi naik lift sambil membawa 2 galon berisi air, dengan susah payah dia meletakkan galon pertama, kemudian dia harus meletakkan galon kedua yg berada paling ujung tepat di samping pintu kamar no 27.
Dengan cepat dia memasang galon tersebut agar bisa langsung pergi dari tempat itu tapi dari kamar 27 seperti ada suara yg memanggilnya dan memintanya untuk mengambilkan air.
''Mas,,Mas,, tolong dong ambilin aku air putih yg ada di luar''. Imel keluar kamar sambil membawa gelas kosong dengan mengenakan pakaian yg begitu seksi, pakai baju tidur tanpa lengan dan agak transparan sampai tercetak puting susunya yg agak besar.
''Ma Maaf Mba' Imel, aku mau minta maaf tentang kejadian kemaren''. Yudi mengambil gelas yg ada di tangan imel sambil meremas tangannya.
''Iya saya maafin, tapi lepasin dulu dong tangan aku''. Imel tersenyum tanda dia benar2 melupakan kejadian itu.
''Makasih ya mba', mba tunggu aja di dalam nanti saya anterin''. Yudi mengisi gelas tersebut dan segera masuk kekamar Imel.
''Mmm.. Kok sepi? Suami mba' ngga' ada ya?''. Yudi melihat-lihat sekitar kamar.
''Baru aja pergi, katanya ada pertemuan terkhir, mungkin beberapa jam lagi akan pulang, kamu disini aja temani aku ngobrol''. Imel meminum air putihnya.
***
Yudi & Imel berbaikan lagi, dan mereka mengobrol ngarul ngidul dari hobby sampai kebiasaan2 yg tabu, seperti kehidupan seks masing2. Imel menceritakan kalau suaminya ejakulasi dini, biasanya hanya dengan melihat tubuh bugilnya suaminya sudah ejakulasi, dia kurang bahagia tentang itu. Yudi coba menghibur Imel dengan sedikit belaian2nya ke tangan Imel, dan imelpun merasa tenang ngobrol dengan yudi teman barunya itu.
''Mel,,boleh ngga' aku jujur sama kamu?''. Yudi menatap tajam mata Imel.
''jujur apa yud?''. Imel bertanya2 dan sedikit canggung dengan tatapan yudi.
''Sebenarnya aku sudah jatuh hati sama kamu, sejak awal aku bertemu kamu, baru kali ini kurasakan perasaan kaya' gini, aku sayang kamu Mel..''. Yudi semakin menggenggam erat tangan Imel.
''Ngga' bisa Yud, kita ini berbeda, aku punya banyak perbedaan denganmu, kubur aja perasaanmu itu, masih banyak cewek lain. Imel menolak yudi dengan tegas walaupun dalam hatinya yg paling dalam dia juga mempunyai perasaan yg sama dengan yudi.
''Sebenarnya suatu hubungan itu tidak seharusnya dihalangi dengan berbagai perbedaan, ini cuma antara aku dan kamu''. Yudi mendekatkan wajahnya ke bibir Imel yg tipis & menawan.
***
Dalam hitungan detik, bibir dari yudi sudah menempel erat di bibir imel, lidah mereka bertautan, mereka saling peluk satu sama lain, yudi memberanikan diri untuk membelai2 paha imel yg sudah terbuka karna pakaian tidurnya yg longgar. Tangan kiri yudi terus membelai kedua paha imel, sedangkan tangan kanannya meremas2 payudara imel yg tanpa BH dan bibirnya terus saja mengecup-ngecup bibir imel.
''Emmmm...sentuhan kamu enak yuud, terussin..''. Imel mulai mendesah semakin membangkitkan nafsu yudi. Desahan imel terkadang disertai dengan geliat tubuhnya. Yudipun semakin berani mengelus paha dalam imel bahkan sampai menyentuh pangkal paha dan meremasnya.
''Eengggh..Yuud''. Desahan Imel semakin kuat ketika jari2 yudi mengelus bagian itu. Busana tidurnya imel pun dilepas semua oleh yudi. BH dan celana dalamnya pun diperosotkan sampai imel bugil dan menampakkan kecantikan yg sesungguhnya dihadapan yudi.
Imel menutup kemaluannya dengan dua telapak tangannya, melihat reaksi imel yg malu2 yudipun bergegas menutup pintu dan menguncinya, lalu dia juga melepas seluruh pakaiannya. Kembali dia mendekati imel yg terbaring di atas ranjang, tangan imel yg menutupi kemaluan dibuka oleh yudi sehingga terlihatlah vagina yg basah dan klitoris yg menyembul dengan bulu2 yg tipis. Yudi tertegun melihat keindahan yg terpampang dihadapannya.
''Kamu memang sempurna Mel''.
''Apakah semua Cewek kamu puji begitu saat mau sama kamu''. Imel sedikit malu dengan pujian yudi.
''Ngga' mel, cuma kamu cewek yg begitu sempurna bagi aku''. Benda di bawah yudi mengeras dan tegak sampai mengejutkan imel.
Imel berpikir, ternyata bentuk penis cowok itu berbeda-beda dan punya kelebihan masing2, imel begitu terngsang melihat kepala penis milik yudi yg lebih besar dibanding milik suaminya. Yudi membuka paha imel dan membenamkan kepalanya ke dalam selangkangan imel, sesaat kemudian imel merasakan benda yg lunak dan basah menggelitik vaginanya, lidah yudi menjilati klitoris imel dan terkadang menyeruak ke dalam rongga vaginanya.
''Oouuuhh eMmmm..''. Imel merasa geli bercampur nikmat sehingga mendesah tak tertahan. Kedua tangan yudi mulai meraba buah dada imel, jari2 nya bermain liar disana memencet dan memelintir putingnya sehingga semakin keras dan mencuat ke atas.
''Yuuud,, kamu ngapa'in aku siihhh,,ouuh,, kayanya aku mau keluarrrrr Aaachhh.. Emmmmpp''. Imel merasakan orgasme pertamanya, tubuhnya mengguncang-guncang hebat,pinggangnya terangkat, pahanya mengapit kepala yudi dan tangannya meremas tangan yudi yg sedang meremas payudaranya.
''Aku lemass yuud,,sekarang gantian yaa''. Imel mendorong yudi dan membaringkan yudi kemudian imel naik kewajah yudi dan membungkukkan tubuhnya lalu penis yudi menghadap ke arah muka imel, mereka mengambil posisi 69.
Lidah imel menelusuri batang milik yudi, buah pelirnya diemut sejenak lalu jilatannya naik menuju kekepala penis dan imel mulai membuka mulutnya untuk mengemut dan menelannya. Yudi mendesah-desah keenakan sambil mengeluar masukkan jari tengahnya kedalam liang vagina imel sehingga semakin membuat imel semangat mengulum penis yudi, sekitar 15 menit mereka melakukan adegan itu.
***
''Masukin aja Yud,, aku udah ngga' tahan''. Yudi membalik tubuh imel tepat berhadapan dengannya, tangan kanannya memegangi penisnya untuk diarahkan ke vagina imel. Imel membuka bibir kemaluannya menyambut masuknya benda keras itu, dan 'BLESSH' masuklah seluruh batang penis yudi kedalam liang kenikmatan milik imel.
''Aaah..Yud, pelan2 dong Ah''. Imel memeluk erat tubuh yudi.
''Iya sayang, sekarang kita mulai ya''. Yudi mulai mengeluar masukkan batangnya.
Imel menggoyang2 pinggangnya membuat yudi mendesah2 keenakan, sehingga yudi mempercepat sodokannya.
''Sayanggg Aaah Aaach,, emut'in susuku dong yaaank,,''. Imel meraih kepala yudi dan mengarahkannya ke payudaranya. Yudipun langsung melumat dan mengecup-ngecup payudara itu dengan buas sehingga menimbulkan warna kemerah2an di sekitar puting susunya.
Birahi yudi semakin menaik, nafas imel juga semakin tidak teratur, tubuh mereka terus berpacu sampai menimbulkan suara Plok Plok Plok,,suara benturan paha yudi dan imel.
''Ooouuuh Ouuh,,Yuuud!''. Desahan imel tak tertahan lagi, tubuhnya bergetar hebat, perasaan nikmat yg menjalar di seluruh tubuhnya sampai akhirnya imel terkulai lemas dan melepaskan pelukannya, tanda dia sudah orgasme dan untuk yg kedua kalinya.

Sekitar 3 menit yudi menghentikan genjotannya untuk menenangkan imel yg baru saja orgasme. Kemudian terdengar bunyi HP milik imel. bergegas imel mengambil hp nya yg berada tidak jauh dari tubuhnya.
''Halo Mas,,Iya mas, jadi besok pagi jam berapa mas?''. langsung saja imel mematikan teleponnya.
''Suamiku pulang besok pagi''. Bisiknya ke telinga yudi.
Yudipun tersenyum dan membalik tubuh imel untuk membelakanginya. Penis yudi terlihat berkilat, kemudian langsung dia tancapkan lagi ke dalam lobang kenikmatan milik Imel.
''Uuuuuh Yuud, baru kali ini aku ngerasa'in senikmat ini''. Vagina imel terasa semakin banjir, yudi sangat menikmati mimik wajah imel yg keenakan setiap saat dia memompanya.
***
Hampir 1 jam mereka menggali kenikmatan di dalam kamar no 27 itu dengan berbagai gaya bercinta. Suara kecipak cairan terdengar jelas setiap yudi menghujamkan penisnya, cairan imel sudah meleleh kemana-mana membasahi ranjang.
''Mel,,aku sudah mau keluar nih,,Ahhh''. Desah yudi dan semakin mempercepat kocokannya.
''Aa aaku juggga ma maauuu Aaach Aach''. Kembali imel juga akan merasakan orgasmenya yg kesekian kali.
'Cruuut Cruuuut Cruuuuut'.. Mani yudi menyemprot deras membanjiri vagina imel, dan vagina imelpun berkontraksi menyedot-nyedot penis yudi sehingga menambah rasa nikmat, sepertinya vagina imel menghisap cairan sperma milik yudi. Mereka kemudian berpelukan dan saling memejamkan mata menghayati sisa2 kenikmatan.
''Sayang, makasih ya..''. Yudi mengecup kening imel dengan lembut.
''Iya, tapi kamu jangan menganggap aku ini wanita murahan ya''. Tangan imel terus saja memeluk tubuh yudi.
''Iya, kita melakukan ini karna rasa cinta''. Sekali lagi yudi mencium bibir imel yg tak pernah memberikannya kepuasan, ingin lagi dan lagi.
''Sekarang sudah larut malam, sebaiknya kamu jangan disini, aku takut nanti suamiku datang tiba2, temui aku lagi pagi nanti ya''. Imel melepaskan pelukannya.
Kemudian Yudi beranjak dari tempat tidur dan kembali mengenakan pakaiannya lalu pergi meninggalkan imel.
***
Besok Paginya, pukul 9. Sebenarnya hari itu dia masuk kuliah jadi tidak bekerja, dia pergi ke wisma hanya untuk menemui wanita pujaannya. Dan ternyata setelah dia mengetuk pintu tanpa ada jawaban, dia membuka pintu lalu masuk kedalam kamar itu, dia tidak menemukan seseorang, kamarnya kosong dan belum dirapikan, Imel sudah keluar dari sini batinnya dalam hati. Bergegas yudi keluar mencari-cari imel, dan hasilnya nihil. Kembali dia meneruskan niatnya pergi kekampus. Betapa sedihnya yudi karna kehilangan kekasihnya, ternyata malam itu adalah malam terindah yg pernah dilaluinya sekaligus malam terakhirnya untuk bertemu imel.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih

Paling HOT Saat ini